Ada - ada saja orang Indonesia. Menjelang berlomba - lomba membersihkan diri, saat Ramadhan sibuk meningkatkan ketakwaan, selesai Ramadhan... tentunya saudara mengetahui. Dalam hadist dijelaskan bahwa "Apabila umat Ku tahu makna sebenarnya Ramadhan maka ia akan berpuasa satu tahun lamanya", (mudah - mudahan pas bahasanya, bagi yang hafal tolong dikritik) kenyataannya justru rakyat Indonesia yang beragama Islam terlihat sibuk saat jelang Ramadhan dan sepi setelah Ramadhan. Apabila waktu magrib akan tiba, banyak warga yang datang meramaikan masjid.
Unik sekali tahun ini, kemarin tanggal 18 Juli 2010 sekitar jam 17.37 WIB salah satu masjid di kota Cilegon belum menunjukkan taring kemeriahan sedangkan diperkirakan tanggal 11 Agustus mendatang Ramadhan tiba. Yang terlihat hanyalah dua orang anak kecil yang berlalu - lalang di dalam masjid. Mungkinkah semangat Ramadhan terlupakan...?
Tidak heran bila semakin banyak orang yang melakukan aksi negatif seperti saling memfitnah, saling menuding, saling membunuh, saling..., saling...., dan saling... Lalu kemanakah Ramadhan yang selalu didengung - dengungkan?
Mungkin kalimat tanya yang satu ini tidak patut untuk ditulis demikian, bagi saya Ramadhan tetap ada, kapan pun, dimanapun, yang terjadi adalah orang - orang yang mendengung - dengungkan Ramadhan entah kemana adanya.
Sudah dijelaskan oleh Beliau (Muhammad SAW) bahwa kelak umat Ku dikemudian hari sangat banyak namun rapuh. Bagaimana tidak rapuh, makna Ramadhan semakin sedikit orang yang mengamalkan. Masih ada saja di antara kita yang sibuk melakukan kejahatan. Bisakah keseharian kita diisi dengan sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita, keluarga kita, serta orang lain....? Jawaban ini tentu tergantung pada Anda masing - masing.
Bukan berarti saya sudah benar, saya dan Anda juga sama - sama banyak dosa yang mencoba memperbaiki kesalahan yang ada.
Posting Komentar
Gunakan kata yang tidak mengandung penghinaan unsur suku, agama, ras, politik.