Lorent ipsum blo bla bli
ad part
Selasa, 06 Juli 2010

Saat Suhu Global Naik, Kadal-kadal di Dunia Akan Punah : 20 Persen Spesies Kadal Akan Punah di Tahun 2080

Kebanyakan kadal perubahan temperatur dunia adalah suatu masalah hidup dan mati. Sebuah tim peneliti internasional yang melakukan survei selama beberapa dekade dari populasi kadal jenis Sceloporous di Meksiko, telah menemukan bahwa peningkatan temperatur bumi menyebabkan penurunan populasi hewan tersebut. Sebuah model yang didasarkan atas penelitian ini juga meramalkan sebuah masa depan yang suram bagi ekologi makhluk hidup, diperkirakan 20 persen populasi kadal akan menurun di tahun 2080 mendatang.

Survei lengkap dari populasi kadal di Meksiko ini dikumpulkan dari 200 lokasi yang berbeda, yang menunjukkan bahwa temperatur di wilayah tersebut terlalu cepat berubah bagi kadal untuk beradaptasi. Ini menunjukkan bahwa kadal sangat rentan terhadap kepunahan yang disebabkan oleh pemanasan iklim dari yang diduga sebelumnya.

Walaupun prediksi peneliti pada 2080 dapat berubah jika manusia mampu memperlambat pemanasan global, populasi kadal saat ini berada dalam batas kepunahan yang akan terus menurun selama beberapa dekade.

Barry Sinervo dari Departemen Ekologi dan Evolusi Biologi di University of California di Santa Cruz, bersama dengan rekan-rekan dari seluruh dunia, mencapai kesimpulan tersebut setelah membandingkan studi mereka tentang kadal di Meksiko dengan data yang luas dari seluruh dunia.

Penelitian mereka diterbitkan dalam edisi 14 Mei di Science, peer-review jurnal yang diterbitkan oleh AAAS.

Setelah mengumpulkan data lapangan global, Sinervo dan koleganya mempelajari efek dari peningkatan suhu pada tubuh kadal ', dan menciptakan model untuk risiko kepunahan berbagai spesies kadal di seluruh dunia. Model mereka diprediksi secara akurat lokasi tertentu di lima benua dimana populasi kadal punah baru-baru ini, dan mungkin menginformasikan peneliti tentang bagaimana pola-pola ini akan terus kepunahan di masa depan.


Untuk informasi lebih lanjut kunjungi di ScienceDaily

Posting Komentar

Gunakan kata yang tidak mengandung penghinaan unsur suku, agama, ras, politik.